Inisiasi 1
Sejarah Perkembangan Akuntansi
Fakta-fakta
sejarah yang menunjukkan sistem pencatatan ada sejak kurang lebih
tahun 3000 sM
tahun 3000 sM
•
zaman
peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria
•
peradaban
Mesir
•
peradaban
Cina
•
peradaban
Yunani
•
peradaban
Roma
•
Sistem
pembukuan berpasangan bertahap mulai muncul selama abad ke-13 dan ke-14 di
beberapa pusat perniagaan di Itali bagian utara
•
catatan
Goivani Farolfi & Company (perusahaan dagang di Florence tahun 1299-1300),
•
catatan
Rinieri Fini & Brothers yang berdagang di Champagne Perancis.
•
Pada
masa Renaisans à
buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportion et
Propotionalita, à
risalah mengenai matematika, dan mencakup suatu bagian mengenai tata buku
berpasangan.
•
Empat Fase Proses Perkembangan Akuntansi di Amerika
SerikatFase Kontribusi Manajemen
à Pada fase ini muncul isu mengenai bunga, dan adanya
pengaruh pajak income bisnis terhadap teori akuntansi.
•
Fase Kontribusi Institusi
à ditandai
penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam pengembangan prinsip
akuntansi, termasuk pembentukan SEC, persetujuan prinsip-prinsip umum oleh IAI,
dan peran baru Committee on Accounting Procedures.
•
Fase Kontribusi Profesional
à didirikan the Accounting Principles Board dan the
Accounting Research Division untuk memajukan pernyataan tertulis tentang apa
yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum
•
Fase Politisi
à FASB mengadopsi
pendekatan deduktif dan menguasai politik untuk merumuskan prinsip-prinsip
akuntansi
Perkembangan Akuntansi di Indonesia
•
Dekade zaman Penjajahan sampai dengan tahun 1955
à akuntan Belanda mendominasi praktik akutansi di
Indonesia mulai abad ke-17 sampai ke-19.
•
Dekade tahun 1955-1979
à Pada dekade 60-an
dan 70-an terdapat dualisme dalam sistem pendidikan akuntansi.
•
Dekade tahun 1980-2000
à Tahun 1980 dikeluarkan aturan Ujian Negara Akuntansi,
sehingga mahasiswa PTS dapat memperoleh sebutan akuntan melalui ujian khusus.
à Pada tahun 1900 peraturan perundang-undangan mengenai
akuntansi dihapus perbedaan perlakuan terhadap PTS dan memperluas
keprofesionalan tidak hanya terbatas pada akuntan publik.
àTahun 1997 untuk mendapatkan akuntan publik, maka
ditempuh dengan Ujian Sertifikasi Akuntansi Publik (USAP).
•
Dekade tahun 2000-sekarang
à SK Menteri
Pendidikan Nasional No. 179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Akuntansi mengubah aturan bahwa mahasiswa akuntansi jika ingin mendapatkan
gelar akuntan harus menempuh pendidikan di PPA selama kurang lebih 2 tahun.
Inisiasi 2
Metodologi
Penelitian Akuntansi
Pendekatan
Tradisional untuk
menyusun teori akuntansi
menyusun teori akuntansi
•
Pendekatan
Nonteoritis à
pendekatan pragmatis (praktis) dan otoriter (otoritarian).
•
Pendekatan Teoritis
- Pendekatan
Deduktif à Dimulai
dengan asumsi dan konklusi logis yang diperoleh dari sejumlah prinsip akuntansi
-
Pendekatan Induktif à dimulai
dengan serangkaian pengamatan terhadap informasi keuangan dari bisnis
perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan serta prinsip-prinsip
akuntansi
-
Pendekatan Etis à Terdiri
dari konsep kewajaran, keadilan, keseimbangan, dan kebenaran
-
Pendekatan Sosiologis à prinsip
ataupun teknik akuntansi dievaluasi berdasarkan kesesuainnya dengan akibat
-
Pendekatan Ekonomi à
menekankan pengendalian perilaku indikator-indikator ekonomi makro,
-
Pendekatan Ekletikà hasil
utama berbagai upaya untuk menetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
akuntansi.
Pendekatan Penyusunan Teori Akuntansi dan Perspektif
Penelitian Akuntansi
•
Pendekatan Pajak à
Peraturan perpajakan menjadi jalan dalam pemikiran akuntansi.
•
Pendekatan Legal à FASB
dalam menetapkan suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk akuntansi, menyelidiki
penggunaan hukum untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
•
Pendekatan Etika à menekankan
konsep-konsep kedailan, kebenaran, dan kewajaran
•
Pendekatan Ekonomi
- Makroekonomi à menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada
pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas dariada
perusahaan,
- Mikroekonomi à menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada
pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan
- Akuntasi Sosial
Korporasi à FASB
secara formal mengakui banyak pihak selain pemilik yang tertarik pada informasi
keuangan
•
Pendekatan Perilaku à relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para
pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat
dari disajikannya informasi akuntansi.
•
Pendekatan Struktural à memperlakukan hal-hal yang serupa dengan cara yang
serupa
Fondasi Awal Pencarian Prinsip Akuntansi
•
Juni 1936 AAA menerbitkan seri monograf singkat tentang
prinsip-prinsip akuntansi dengan judul “a Tentative Statement of Accounting
Principles Underlying Corporate Financial Statements” (Pernyataan Sementara
Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Mendasari Laporan Keuangan Perusahaan).
•
Gilbert Byrne mengemukakan bahwa prinsip-prinsip
adalah kebenaran mendasar. Prinsip-prinsip merupakan prasayarat untuk
keberadaan seluruh kumpulan asas yang membentuk batang tubuh akuntansi. Prinsip
ini mengasumsikan debit dan kredit, neraca dan laporan laba rugi, dan
sebagainya.
•
Beberapa upaya efektif di masa sekarang diukur oleh biaya
sekarang yang dapat dikurangkan dari pendapatan, dan ini adalah biaya dari
pendapatan sekarang.
•
Upaya yang diharapkan efektif dimasa datang diukur oleh
biaya yang ditangguhkan sebagai biaya dari pendapatan masa datang.
•
tahun 1920-an dan awal 1930-an terjadi perubahan dalam
tujuan akuntansi dari menyajikan informasi ke manajemen dan kreditur menjadi
menyajikan informasi keuangan untuk investor dan pemegang saham.
Inisiasi 3
Kerangka Dasar Konseptual
Kerangka Konseptual FASB
•
FASB menyatakan bahwa konsep-konsep dasar menuntun badan
dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan karena konsep-konsep dasar
tersebut memberikan dasar umum dan alasan mendasar untuk mempertimbangkan
barbagai alternative yang ada.
•
Kerangka konseptual menghasilkan tujuan dan dasar-dasar
praktik akuntansi maupun pelaporan keuangan sekarang.
•
FASB dibentuk pada tahun 1973 à mengembangkan kerangka konseptual untuk akuntansi
keuangan dan pelaporan keuangan.
•
Tujuan FASB à
menghasilkan system yang serasi, yang diharapkan akan mengarah pada
terbentuknya standar-standar yang konsisten dan yang menggariskan sifat,
fungsi, dan keterbatasn-keterbatasn akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan.
Concept Statements FASB
•
SFAC 1 : Tujuan-tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis.
•
SFAC 2 : Karakteristik Kualitatif informasi keuangan.
•
SFAC 3 : Definisi unsur-unsur laporan keuangan untuk
perusahaan bisnis.
•
SFAC 4 : Tujuan-tujuan akuntansi untuk jenis perusahaan
bukan perusahaan bisnis.
•
SFAC 5 : Definisi konsep-konsep yang memberikan pedoman
pada apa yang harus dicakup dalam laporan keuangan dan kapan aturan pengukuran
yang berhubungan dengan pertanyaan pengakuan dibahas.
•
SFAC 6 : menggantikan SFAC 3 dengan mendifinisikan unsur-unsur
laporan keuangan untuk semua perusahaan.
•
Suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan
akuntansi adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil
dinatara akuntor, akuntee, dan akuntan.
•
Informasi harus bermanfaat-biaya, artinya manfaatnya
melebihi biayanya.
•
Konsep kemampuan peramalan sangat potensial untuk
pengembangan pelaporankeuangan yang relevan di masayang akan datang.
•
Informasi mempunyai nilai umpan balik yang mana memiliki
peran penting dalam menguatkan atau mengoreksi harapan sebelumnya.
•
Informasi juga harus tepat waktu sehingga informasi
tersedia bagi pengambilan keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi keputusan.
•
Sifat daya banding, didefinisikan sebagai kulaitas
informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasi kesamaan dan
perbedaan antara dua set fenomena ekonomi.
•
Sifat materialitas sebagai karakteristik pervasif yang
sangat mirip dengan konsep relevansi.
•
Konsep relevansi menyiratkan bahwa semua informasi harus
disajikan dan dapat membantu dalam memprediksi jenis informasi yang dibutuhkan
dalam proses keputusan.
•
Konsep kelangsungan hidup mendukung teori manfaat dari
penilaian atau dalam beberapa kasus untuk mendukung teori manfaat dari
penilaian.
•
Konsep periodesitas menunjuk pada kenyataan bahwa akuntan
mengukur laba sepanjang periode kalender yang biasa.
•
Konservatisme mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan
yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan dan
yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban.
Inisiasi 4
Struktur
Teori Akuntansi
- Tujuan Laporan keuangan
- a. Postulat akuntansi
b. Konsep Teoritis akuntansi
3. Prinsip Akuntansi
4. Teknik-teknik akuntansi
Pengelompokkan
postulat menurut Moonitz
Kelompok A berkaitan dengan lingkungan akuntansi.
•
Postulat A-1 Qualification à data kuantitatif berguna dalam membuat keputusan ekonomi
yang rasional.
•
Postulat A-2 Exchange à barang dan jasa yang dihasilkan akan didistribusikan
melalui pertukaran dan tidak dikonsumsi secara langsung oleh produsennya.
•
Postulat A-3 Entities à Kegiatan ekonomi dilakukan melalui unit-unit tertentu.
•
Postulat A-4 Time Period à kegiatan ekonomi dilakukan dalam suatu jangka waktu
tertentu.
•
Postulat A-5 Unit of Measure à uang merupakan suatu denominaor yang dipakai untuk
mengukur barang dan jasa, termasuk tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal.
Kelompok B berkaitan dengan akuntansi itu sendiri.
•
Postulat B-1 Financial Statement à hasil dari proses akuntansi yang dinyatakan dalam
seperangkat ikhtisar keuangan yang secara fundamental saling berkaitan dan yang
didasarkan atas dana yang sama.
•
Postulat B-2 Market Price à data akuntansi didasarkan atas harga-harga yang berlaku
di masa yang lalu, masa sekarang, atau masa yang akan datang untuk pertukaran
yang telah terjadi atau diharapkan akan terjadi.
•
Postulat B-3 Entities: hasil dari proses akuntansi
dinyatakan untuk unitatau entity tertentu.
•
Postulat B-4 Tentative: hasil operasi jangka waktu yang
relatif pendek akan bersifat sementara kalau ada alokasi diantara periode yang
lalu, periode sekarang, dan periode mendatang.
Kelompok C berkaitan dengan apa yang dianggap sebagai
keharusan.
•
Postulat C-1 Continuity: entitas harus dianggap terus
beroperasi untuk jangja waktu yang tidak terhingga.
•
Postulat C-2 Objectivity: perubahan dalam aset dan
liabilities retained earnings, dan lain-lain tidak boleh diakui secara formasl
sebelum perubahan tersebut dapat diukur secara obyektif.
•
Postulat C-3 Consistency: prosedur akuntansi yang
digunakan oleh suatu entitas harus sesuai untuk pengkuran posisi dan
kegiatannya dan harus dianut secara konsisten dari waktu ke waktu.
•
Postulat C-4 Stable Unit: laporan akuntansi harus didasarkan
atas satuan pengukur yang stabil.
•
Postulat C-5
Disclosure: laporan akuntansi harus mengungkapkan hal-hal yang penting agar
laporan tersebut tidak menyesatkan.
Postulat Akuntansi
•
Postulat Entitas àsetiap
perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya
dan perusahaan lain
•
Postulat Kelangsungan Usaha à entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk
melaksanakan proyek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan.
•
Postulat Unit Pengukur à akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan
aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter.
•
Postulat Periode Akuntansi àlaporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam
kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik
Konsep Teoritis Akuntansi
•
Teori kepemilikan à entitas
sebagai agen perwakilan atau susunan melalui wirausahawan individu atau
pengoperasi pemegang saham
•
Teori Entitas à entitas
sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menyediakan modal
pada entitas.
•
Teori Dana à unit
bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi
terkait mengenai penggunaan sumber daya.
Prinsip Akuntansi
•
Prinsip Biaya à
biaya perolehan atau biaya historis merupakan penilaian yang memadai untuk
pemerolehan semua barang dan jasa, expense, biaya, dan ekiutas.
•
Prinsip Revenue: prinsip ini menspesifikasikan sifat
komponen-komponen revenue, pengukuran revenue, dan waktu pengakuan revenue.
•
Prinsip penandingan: menyatakan bahwa expense harus
diakui pada periode yang sama dengan revenue,
•
Prinsip obyektivitas: prinsip ini untuk
menjustifikasi pemilihan prosedur pengukuran yang digunakan
•
Prinsip konsistensi: menyatakan bahwa peristiwa
ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari
periode ke periode.
•
Prinsip pengungkapan penuh àlaporan keuangan didesain dan dibuat untuk
menggambarkan secara akurat peristiwa ekonomi yang telah mempengaruhi
perusahaan untuk suatu periode
•
Prinsip konservatisme: menyatakan bahwa ketika
memilih diantara dua atau lebih teknik akuntansi yang dapat diterima, maka
preferensinya adalah memilih yang paling kecil dampaknya terhadap ekuitas
pemegang saham.
•
Prinsip Materialitas: prinsip ini menyatakan bahwa
transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan dapat
diatasidengan cara yang paling tepat,
•
Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas: prinsip
keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang
berbeda
Inisisasi 5
Pendapatan, Keuntungan, Beban, dan Kerugian
Definisi Pendapatan
•
FASB à
arus masuk atau penambahan nilai pada aktiva suatu satuan usaha atau
penyelesaian-penyelesaian kewajibannya dari pengiriman atau produksi barang,
pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama atau pusat
dari satuan usaha yang berkesinambungan.
•
IAI
à penghasilan
yang timbal dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalty, dan
sewa.
•
Pengakuan Pendapatan
à pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem
akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan.
•
Pembentukan Pendapatan
à konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan
bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada.
•
Realisasi Pendapatan
Pendapatan
terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada
saat terjual atas dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum jadi atau belum
diserahkan).
Kriteria Pengakuan Pendapatan
•
Terealisasi atau cukup pasti terealisasi
à bilamana produk, barang dagangan, atau aset lain telah
terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas.
•
Terbentuk/terhak
à Pendapatan dikatakan telah terbentuk jika perusahaan
telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat
menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.
Saat Pengakuan Pendapatan
•
Pada saat kontrak penjualan
•
Selama proses produksi secara bertahap
•
Pada saat produksi selesai
•
Pada saat penjualan
•
Pada saat kas terkumpul
Definisi
Beban
•
SAK (2002), beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal
•
Pengakuan Biaya
à Pengakuan biaya adalah kapan penurunan nilai aset dapat
dikatakan telah terjadi atau kapan biaya telah timbul sehingga jumlah rupiah
biaya dapat diakui.
Hubungan Kos dan Biaya
•
Kos adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi
dengan kos sehingga secara teknis dan praktis, biaya sering disebut kos. Tetapi
kos tidak selalu dapat disebut biaya karena kos dapat juga merepresentasi aset.
Proses dan Konsep Penandingan
•
Konsep penandingan adalah dasar pemikiran untuk
menghubungkan pendapatan dengan biaya sehingga laba yang dihasilkan bermakna.
•
Konsep penandingan menyatakan bahwa untuk mendapatkan
laba periodik yang bermakna, maka pendapatan yang diakui untuk suatu periode
harus ditandingkan dengan biaya yang dianggap telah menciptakan pendapatan
tersebut.
Inisiasi 6
Aktiva dan
Pengukurannya
Proses
Pengukuran dan Ukuran Masukan
•
Pengukuran
adalah proses memberikan jumlah moneter kuantitatif yang berarti pada obyek
atau peristiwa yang berkaitan dengan suatu badan usaha dan diperoleh sedemikian
rupa sehingga jumlah itu sesuai untuk agregasi atau disagregasi.
•
Harga
Pertukaran: nilai keluaran mencerminkan dana yang diterima oleh suatu
perusahaan yang didasarkan terutama pada harga pertukaran untuk satu produk
atau keluaran perusahaan tersebut.
•
nilai
masukan mencerminkan ukuran imbalan yang diserahkan untuk memperoleh aktiva
yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
•
Merevaluasi
aktiva: diperlukan dasar-dasar pengukuran baru untuk transaksi atau pertukaran
secara langsung mempengaruhi satuan akuntansi itu sendiri untuk mengetahui
harga pertukarannya.
Ukuran
masukan
•
Biaya
masukan historis
•
Biaya
masukan masa berjalan
•
Biaya masukan masa depan yang didiskontokan
Ukuran-ukuran Keluaran
•
Nilai realisasi bersih.
•
Setara Kas Masa Berjalan
•
Nilai likuidasi
•
Penerimaan Kas atau Potensi Jasa Masa Depan yang
Didiskontokan
•
Ukuran nilai terendah.
Tujuan pengukuran
•
Tujuan Sintaksis à tujuan
pengukuran aktiva adalah mendapatkan suatu dasar bagi perhitungan marjin
operasi kotor serta penghasilan dari semua transaksi
•
Tujuan Semantis à
memastikan bahwa semua ukuran yang digunakan dalam akuntansi akan menghasilkan
penyajian yang jujur.
•
Tujuan Pragmatis à berfokus
pada keguanaan, atau relevansi, akuntansi.
Inisiasi 7
Pengungkapan
•
Laporan
keuangan ditujukan kepada pemegang saham, kreditur, dan calon pemegang
saham/investor.
•
Keputusan
yang dibuat oleh investor pada dasarnya adalah keputusan jual-beli-tahan,
kreditur berkaitan dengan keputusan memberikan atau memperpanjang kredit.
•
Konsep
pengungkapan adalah pengungkapan yang cukup, wajar, dan lengkap
•
Menurut
FASB, informasi harus relevan, tepat waktu, dan dapat dimengerti, serta
informasi harus handal, netral, dan disajikan dengan jujur.
•
Perusahaan
yang mengandalkan modal internasional akan membuat pengungkapan sesuai dengan
pasar modal dimana mereka berharap dapat mengumpulkan modal.
•
SEC
(Security Exchange Communication) bertanggung jawab atas tingkatan
pengungkapan,
•
FASB bertanggung jawab atas format
pengungkapan. Fungsi commission dalam hal pengungkapan perseroan adalah untuk
memastikan tersedianya informasi yang efisien dan wajar dan secara tepat waktu.
Bentuk-Bentuk
Pengungkapan
•
publikasi
ramalan informasi akuntansi keuangan dan informasi lain yang berhubungan dengan
perusahaan, asumsi dasar yang berhubungan dengan perekonomian dan factor
eksternal perlu diungkapkan agar pemakai ramalan dapat mengevaluasi
keandalannya dengan baik
•
Accounting
Principles Board dalam opinion 22 menyimpulkan bahwa informasi tentang
kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan yang wajar.
•
Perubahan
akuntansi dibenarkan tetapi harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika
perubahan dilakukan. Hal ini disertai dengan justifikasi atas perubahan
tersebut.
•
Perubahan
akuntansi mencakup perubahan prinsip akuntansi, dalam estimasi akuntansi, dan
dalam satuan usaha yang melaporkan.
•
Peristiwa
yang mungkin menghasilkan keuntungan atau kerugian yang abnormal dan tidak
berulang juga dapat mempengaruhi keputusan dengan mempengaruhi prediksi
kesehatan ekonomi perusahaan di masa depan.
•
Peristiwa semacam ini tidak memerlukan
penyesuaian tetapi perlu diungkapkan.
Pelaporan
Segmen Menurut FASB Statement No. 131
•
Perusahaan harus melaporkan informasi segmen dengan cara
yang sama dengan manajemen mengatur perusahaan dengan unit-unit untuk
pengambilan keputusan internal dan tujuan evaluasi kinerja. Standar merunjuk
pendekatan yang demikian sebagai pendekatan manajemen untuk segmentasi.
•
Statement No.131 menjelaskan suatu segmen usaha sebagai
komponen dari suatu perusahaan:
1. yang
terlibat dalam aktivitas usaha yang menimbulkan pendapatan dan biaya, termasuk
pendapatn dan biaya segmen;
2. yang
hasil usahanya ditelaah secara teratur oleh pemimpin usaha yang berwenang, yang
berwenang melalukan pengambilan keputusan; dan
3. yang
mampu menyediakan informasi keuangan yang terpisah.
•
Program pensiun dan manfaat pensiun lainya tidak termasuk
segmen usaha.
•
Departemen pusat atau fungsional perusahaan yang tidak
memperoleh pendapatan bukan merupakan segmen usaha.
•
Suatu segmen dianggap material dan perlu dilaporkan
terpisah apabila ada satu dari tiga kriteria berikut terpenuhi
•
1. Pendapatan yang dilaporkan suatu segmen, termasuk
pendapatan antar segmen, mencakup 10% atau lebih atas pendapatan gabungan
seluruh segmen usaha
•
2. Nilai absolute dari laba atau rugi yang dilaporkan
mencakup 10% atau lebih atas jumlah yang lebih besar antara (a) gabungan laba
seluruh segmen usaha yang melaporkan laba atau (b) nilai absolute dari gabungan
rugi seluruh segmen usaha yang melaporkan kerugian.
•
3. Aktivanya mencakup 10% atau lebih atas aktiva gabungan
seluruh segmen usaha. Apabila segmen yang perlu dilaporkan telah
diidentifikasi, seluruh segmen usaha lainya digabungkan dengan kegiatan usaha
lain dalam kategori “lain-lain” untuk keperluan pelaporan.
Metode-metode Pengungkapan
•
Bentuk dan susunan laporan formal
•
Terminologi dan penyajian yang terinci
•
Informasi parentis (dalam tanda kurung)
•
Catatan kaki
•
Laporan dan daftar pelengkap
•
Komentar dalam laporan auditor
•
Surat direktur utama atau ketua dewan komisaris
0 komentar:
Posting Komentar